Para Kepala Sekolah Tingkat SD Se-Yaswari KAK Menggelar Rapat Evaluasi Ujian Terpadu Semester Genap secara Daring

 


Dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan ujian terpadu siswa/i tingkat SD, maka dilangsungkan rapat evaluasi Ujian Terpadu sebester genap oleh panitia dan para kepala sekolah tingkat SD. Kegiatan ini berlangsung pada hari Rabu (8/11). Kegiatan yang dilakukan secara daring ini, berlangsung selama 2 jam dari pukul 09.00-11.00. Turut hadir dalam kegiatan ini Romo Sekretaris Eksekutif Yayasan Swastisari Kupang, Romo Arki Manek, Ibu Yuni Derosari, (Staf bidang Kurikulum), Pak Marianus Maring (Kabid Kurikulum) Yayasan Swastisari Kupang dan para kepala sekolah tingkat SD. Rapat ini membahas perihal pelaksanaan dan anggaran ujian terpadu berbasis online di tingkat SD.

Pada kesempatan tersebut Pak John Keso, sebagai ketua panitia kegiatan mengungkapkan, “sebagai instrumen penilaian, soal hendaknya memiliki kualitas yang baik untuk menentukan tingkat keberhasilan belajar peserta didik. Guru perlu melakukan analisis butir soal terlebih dahulu sebelum memberikan soal tersebut kepada peserta didik untuk mengetahui kualitas dari suatu soal. Guru ketika membuat soal belum terbiasa melakukan analisis terhadap butir soal. Hal  ini disebabkan guru belum memiliki kemampuan untuk menganalisis soal ditinjau dari Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda. Guru dalam menyusun soal Ujian Akhir Semester (UAS) masih banyak mengambil dari buku, dan soal UAS tahun lalu yang belum diketahui kualitas soalnya. Guru beranggapan bahwa dengan hanya membuat soal berdasarkan silabus yang guru miliki sudah memenuhi kriteria soal UAS yang baik. Maka melihat situasi seperti ini, dalam pemberian soal, haruslah disertakan dengan kisi-kisi.”

Pada kesempatan yang sama, Ibu Yuni  menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan hasil analisis nilai (berkaitan dengan ketuntasan belajar). “Guru harus mampu membuat tes yang baik, dengan menganalisisnya terlebih dulu sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran serta analisis dengan Taraf Kesukaran dan Daya Pembeda. Analisis yang dilakukan dengan Taraf Kesukaran akan melihat kualitas soal berkriteria sulit, sedang atau mudah.

Lebih lanjut, Romo Arki memberikan Pengarahan, “Evaluasi memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana program pembelajaran yang telah dilaksanakan berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil dari evaluasi yang telah dilakukan dapat digunakan untuk membuat kebijakan atau mengambil keputusan selanjutnya. Romo Arki juga mengarahkan para peserta untuk dalam proses evaluasi, beberapa hal harus diperhatikan, yaitu menyangkut ketuntasan dan ketidaktuntasan. Dalam evaluasi ini, kita belum mengevaluasi tentang proses pelaksanaan ujian berbasis online di sekolah. Terutama berkaitan dengan proses penilaian ujian dan analisis butir soal.”

Pada kesempatan terakhir Romo Arki memberikan beberapa masukan berkaitan dengan kendala-kendala yang dialami. Kiranya, para guru haruslah diberi suatu pelatihan berkaitan dengan analisis butir soal berbasis online. Permasalahan yang dialami kiranya dapat diselesaikan terlebih dahulu di sekolah atau pada unit-unit terlebih dahulu serta romo Arki berharap dalam evaluasi kita kedepannya akan lebih baik dalam menyimak segala persoalan yang terjadi. Bagi Sekolah-sekolah perlu melakukan evaluasi proses pembelajaran sampai pada asesmen untuk menemukan alasan ketuntasan maupun ketidaktuntasan siswa. (*Emmo)


page