Guru SDK Yaswari Kupang Membahas Penulisan Soal HOTS



Pada hari Jumat 4 Oktober 2019 bertempat di Aula Kantor Yaswari Kupang  berlangsung kegiatan  pembahasan soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) atau  ketrampilan berpikir tingkat tinggi. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 oleh  para guru penyusun soal untuk penilaian semester gasal terpadu SDK se-Yaswari Kupang .  Kegiatan yang diprakarsai oleh Bidang Kurlitbang Yaswari bekerja sama dengan panitia semester terpadu SDK Yaswari untuk Kota Kupang dan Kabupaten Kupang  ini diikuti oleh 17 SDK. 
            Kepala Bidang Kurlitbang Yaswari,  Bapak Rafael Riantoby  menjelaskan latar belakang  diadakan kegiatan  pembahasan penulisan soal HOTS.  Kurikulum 2013 menuntut  untuk membekali siswa  dengan sejumlah kompetensi yang dibutuhkan menyongsong abad ke-21. Beberapa kompetensi penting yang dibutuhkan  pada abad  21 seperti , pertama, critical thinking (kemampuan berpikir kritis) bertujuan agar siswa   dapat memecahkan berbagai masalah kontekstual menggunakan logika yang kritis dan rasional. Situasi akhir-akhir ini dengan berbagai macam berita hoaks, siswa diharapkan dapat membedakan mana berita yang  sebenarnya dan mana berita yang  bohong. Kedua,  Creativity (kreativitas) mendorong siswa  untuk kreatif   menemukan beragam solusi, merancang strategi baru, atau menemukan cara baru yang sebelumnya  tidak lazim digunakan. Ketiga, Collarabotion ( kerja sama)  mendorong siswa  untuk memiliki kerja sama tim, memahami perbedaan,  mampu untuk hidup bersama  mencapai tujuan bersama. Keempat, Communication ( kemampuan berkomunikasi), memfasilitasi siswa untuk berkomunikasi secara luas, kemampuan menangkap gagasan atau informasi, kemampuan menginterpretasi dan  kemampuan berargumentasi.
           
Berdasarkan hasil analisis soal-soal yang  digunakan pada penilaian akhir semester terpadu belum mencapai 25  % persen soal yang merujuk pada HOTS.  Salah seorang guru ketika diwawancarai, dia belum begitu memahami apakah soal yang diujikan kepada siswa  itu sudah dikategorikan soal HOTS atau belum.  Lebih lanjut Rafael menjelaskan bahwa  soal HOTS merupakan instrument  yang digunakan untuk mengukur ketrampilan berpikir tingkat tinggi, yaitu ketrampilan  berpikir yang tidak sekedar  mengingat (remember), memahami (understanding), menerapkan ( applying).  Soal-soal HOTS  pada konteks  asesmen mengukur ketampilan: transfer satu konsep ke konsep yang lain, memproses  dan mengintegrasikan informasi, mencari kaitan dari berbagai  informasi yang berbeda-beda, menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah dan menelaah informasi dan ide secara kritis.  Dengan demikian soal HOTS menguji ketrampilan berpikir menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.
            Dalam perbincangan dengan seorang fasilitator, ibu Yo (panggilan akrabnya) yang sekarang menjadi plt kepala sekolah di SDK Don Bosko 2 Kupang menyatakan bahwa   ketrampilan berpikir tingkat tinggi merupakan proses  menganalisis, merefleksi, memberikan argument, menerapkan konsep  pada situasi berbeda.  Ketrampilan berpikir tingkat tinggi mencakupi  kemampuan untuk memecahkan masalah, ketrampilan berpikir kritis, berpikir kreatif,  kemampuan berargumen, dan kemampuan mengabil keputusan.  Ketrampilan berpikir tingkat tinggi merupakan  salah satu kompetensi penting  yang harus dimiliki oleh siswa.  Menurut Yo sedini mungkin siswa SD kita sudah membiasakan mereka untuk berpikir dan berargumen serta memecahkan masalah yang faktual.
            “Kami sangat senang dengan kegiatan ini, mudah-mudahan dengan berkumpul bersama dengan teman-teman dari sekolah lain kita saling membagi pengalaman yang sudah dilaksanakan di sekolah”, demikian pengakuan seorang guru SDK St Arnoldus Penfui Eta Belang, guru Pendidikan Agama Katolik yang kemudian diamini juga oleh temannya Eta Sunu, guru kelas yang latar belakangnya sarjana matematika.  Keduanya mengakui belum begitu sepenuhnya memahami penulisan soal HOTS.  Untuk soal agama yang sering diujikan pada penilai semester terpadu soal yang keluar kebanyakan menguji pengetahuan. 

            Pada saat pendampingan, Bapak Yohanes  Keso salah seorang fasilitator  kegiatan ini yang sekarang menjabat sebagai kepala sekolah SDK St Yoseph 3 dan juga selaku instruktur nasional Kurikulum KTSP 2013 selalu menandaskan bahwa perlu memperhatikan langkah-langkah penyusunan kisi-kisi soal.  Langkah awalnya harus  memetakan Kompetensi Dasar (KD)  yang akan merujuk untuk merumuskan indikator soal.  Satu indikator diusahkan untuk merumuskan satu butir soal walaupun satu indikator dapat dijabarkan menjadi lebih dari satu butir soal.  Pada saat penyusunan butir soal harus memperhatikan kaidah-kaidah penulisan soal, tegasnya.
            Kegiatan ini digunakan oleh para guru untuk bekerja sama dalam kelompok sesuai dengan pembagian tugas yang diberikan.  Hasil dari  penyusunan kisi-kisi soal kemudian dipresentasikan untuk dibahasa bersama  untuk saling menyempurnakan.  Situasi dalam presentasi agak menegangkan dan seru karena ada pendapat yang berbeda. Para peserta sangat antusias dalam berdiskusi. Kegiatan akhirnya ditutup pada pukul 16.00.  Kabid Kurlitbang menyampaikan kegiatan ini akan dilanjutkan pada kegiatan  Kelompok Kerja Guru (KKG). (Riantoby)  
           

page