Pada hari Kamis 3 September 2019 bertempat di Aula
Sekretariat Keusukupan Agung Kupang dilangsungkan
acara pelantikan dan serah terima jabatan kepala SDK St Arnoldus Penfui dan kepala SMPK St Yoseph Noelbaki. Ceremoni yang hikmat dan penuh syukur ini
dihadiri berbagai kalangan mulai dari Plt Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kota Kupang Drs. Dumuliahi Djami, M.Si, Ketua Badan pengawas Yayasan
swasti Sari Keuskupan Agung Kupang RD. Gerardus Duka, Anggota pengawas Bapak Kanisius
Kusi, Ketua Pengurus RD Hironimus
Pakaenoni, Sekretaris
Eksekutif RD Arkadius Manek,
Kepala Bank NTT Cabang Kupang Bapak B. Ola Masan, Para Komite sekolah dan
kepala sekolah SD, SMP, SMA Yaswari
di Kota Kupang.
Pada acara pelantikan kedua calon kepala
sekolah Maximus Usfinit di unit SDK St Arnoldus Penfui menggantikan Ibu Benedikta Banu dan Egidius Riwu calon kepala sekolah di SMPK St Yoseph
Noelbaki menggantikan Bapak Agustinus Kopong mengucapkan janji setia
di hadapan pejabat yang melantik
RD Hironimus Pakaenoni dengan penuh semangat bercampur haru. Kedua pejabat yang dilantik menyatakan siap dan bersedia memajukan
lembaga yang dipercayakan kepada mereka untuk
dikembangkan sesuai dengan visi dan misi
yayasan yang berciri khas Katolik.
Acara
pelantikan yang dipandu oleh Elisabeth J. de Rozari mengawali sapaan
dengan mengutip kata-kata indah, “Pendidikan
adalah atap yang menaungi manusia dari badai kebodohan, dinding yang melindungi
manusia dari kehancuran dan tanah tempat berpijak yang menjadikannya kokoh berdiri selamanya”. Selanjutnya De Rozari membacakan susunan acara dari
menyanyikan lagu Indonesia Raya dan
diakhiri acara dengan ramah tamah berama.
“Kehadiran
saya di sini karena saya merasa hutang budi pada Yayasan swasti Sari karena saya
adalah salah satu alumnus dari SDK St. yoseph 3 Naikoten”, demikian
ungkapan Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Bapak Dumul Djami mengawali
sambutannya. Lebih lanjut dengan gaya
yang santai Dumul memberikan satu pengakuan dan kesaksian bahwa
sekolah Katolik dari dulu sampai sekarang masih terkenal dengan kedisiplinannya. Dia berpesan kepada kepala sekolah yang dilantik bahwa dulu
tanggung jawabmu hanya sebagai guru kelas atau sebagai guru mata pelajaran tetapi
kini tugasmu menjadi lebih berat karena
bertanggung jawab kepada guru, peserta
didik, orang tua dan masyarakat. Jadilah
kepala sekolah yang komunikatif dengan
semua pihak dan apabila menghadapi
masalah yang kecil selesaikanlah di sekolahmu jangan membawa keluar atau minta
penyelesaian di yayasan.
Pada
kesempatan sambutan dari pengurus Yaswari, RD Hironimus Pakaenoni menandaskan
bahwa memimpin sebuah lembaga pendidikan
yang terpenting adalah membangun suasana yang harmonis. Keras, tegas dalam berprinsip tetapi lembut
dalam bersikap atau berkomunikasi.
Buatlah pendekatan yang dapat merangkul semua orang. Dalam
rangkulanmu orang merasa nyaman. Lebih lanjut Roni berpesan bahwa tantangan
dunia pendidikan sekarang sangat berat.
Dengan adanya kemajuan teknologi yang begitu pesat maka dunia pendidikan
harus mampu menghadapi tantangan ini dengan
penanaman dasar creative thinking Idan critical thinking sehingga anak-anak dapat mampu bertahan dalam situasi ke-chaos-an ini. Untuk itu, agar
sekolah tetap eksis maka kualitas pendidikan pun harus ditingkatkan. Yayasan
terus menerus membenahi diri
dengan menyiapkan tenaga guru yang berkualitas dan ditunjang dengan sarana prasarana yang
memadai.
Hadir pula dalan acara ini, ibu Martina, isteri
kepala sekolah baru Maximus Unfinit, ketika diwawancarai tentang tugas tambahan
yang diberikan kepada suaminya, dengan tenang dia bertutur bahwa ketika
mendengar pertama kalinya Martina merasa kuatir akan tugas baru ini”Apakah dia
sanggup?”, katanya. Kemudian dengan nada
yang meyakinkan dia menyampaikan bahwa
Maxi adalah seorang pekerja keras dan
bertahan menghadapi tantangan
maka dengan dukungan doa semoga dia pasti bisa. Sedangkan menurut Ibu Benedikta Banu, mantan
kepala sekolah SDK St Arnoldus Penfui mengakui bahwa Maxi seorang sosok yang
tenang dan bisa bekerja sama dengan orang lain. Lebih lanjut Bano menyampaikan
bahwa sukses seorang kepala sekolah sangat tergantung pula bagaimana membangun
komunikasi dengan pihak lain dalam hal ini bekerja sama dengan guru, komite dan
menjalin hubungan kerja dengan yayasan dan pemerintah.
Agustinus Kopong yang dikenal dengan disiplinnya dalam
menata SMPK St Yoseph Noelbaki berpesan agar kepala sekolah yang baru dapat
melanjutkan apa yang sudah dilakukan yaitu ketertiban administrasi. Menurut pengakuan pengawas dari Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang bahwa SMPK St Yoseph Noelbaki akan dijadikan
sekolah contoh tertib administrasi sehingga dapat menjadi sekolah rujukan bagi
SMP yang ada di kabupaten Kupang. Ketika
ditanya bagaimana obsesinya terhadap SMPK St Yoseph Noelbaki, Egidius Riwu, kepala sekolah yang dilantik dengan
optimis menyampaikan bahwa dia akan
meneruskan apa yang sudah baik dilakukan oleh kepala sekolah pendahulu. Dia bertekad akan menjadikan SMPK St Yoseph
Noelbaki menjadi sekolah yang berdaya
saing dalam hal berprestasi dan berkarakter. (Riantoby)