Pelatihan Pengembangan Pembelajaran HOTS – IT bagi Guru SD Yaswari Kupang


Pada  tanggal 18 – 19 Oktober 2019  bertempat di Lab Komputer SDK Don Bosko, dilangsungkan kegiatan Pelatihan  proses pembelajaran berbasis IT bagi guru kelas 3 dan guru kelas 4 SD se-Yaswari Kupang.  Kegiatan ini merupakan antisipasi tuntutan dunia pendidikan  pada era revolusi industri 4.0. Terkait dengan isu perkembangan pendidikan di tingkat internasional, Kurikulum 2013 dirancang dengan berbagai penyempurnaan. Salah satu tuntutan penyempurnaannya pada standar proses.  Diharapkan para guru untuk  mengikuti kegiatan ini dengan baik karena pada kesempatan ini  akan diberi pemahaman  bagaimana mengembangkan pembelajaran HOTS dan juga akan dibekali dengan penggunaan IT dalam proses pembelajaran, demikian harapan dari Yuni de Rozari  sebgai staf Kurlitbang Yaswari mengawali kegiatan ini.


Pada penyampaian materi pertama, Rafael  Riantoby mensinyalir kata-kata dari Prof. Dr. Yohanes Surya, Ph.D bahwa “ Tidak ada anak yang bodoh. Yang ada adalah anak-anak yang belum mendapat kesempatan belajar dari guru yang baik dengan metode yang benar”.  Lebih lanjut Rafael  menyampaikan bahwa  dari hasil telaah soal-soal ujian semester terpadu tingkat SD se-Yaswari Kupang belum banyak ditemukan soal-soal  HOTS.  Soal kita lebih banyak menguji  berpikir tingkat rendah masih berkisar pada mengetahui, memahami dan menerapkan.  Soal-soal HOTS  yang berkiblat pada menganalisis, megevaluasi dan mencipta masih perlu pelatihan.  Untuk itu, kegiatan kita ini diharapkan agar para guru lebih memahai  konsep dasar HOTS yang dirancang dalam pengembangan proses pembelajaran dan mencari model pembelajaran dan metode pembelajaran  yang cocok sesuai dengan karakteristik peserta didik dan juga karakteristik materi.


Duta belajar NTT, Miguel Fernandes sebagai salah satu pemateri mengatakan bahwa Rumah Belajar ini digunakan untuk membantu para guru dalam pembelajaran seperti dapat menambah buku pegangan guru, menambah bahan ajar,  dan dapat berdiskusi dengan peserta didik meskipun berada di tempat yang berbeda.  Rumah Belajar sendiri dapat diakses melalui link: http://www.belajar.kemdikbud.go.id.  Para peserta diharapkan dapat mendaftarkan diri agar terdata pada system dan akan diberikan hak akses untuk mengunduh materi atau bahan ajar untuk mendukung  perkembangan peserta didik dalam proses pembelajaran dan menyelesaiakan soal-soal HOTS.  Model  pembelajaran dalam Kelas Maya ini  dirancang sebagai pelengkap kegiatan pembelajaran di kelas  dengan menggunakan fasiltas TIK yang tersedia. Lebih lanjut Migel, panggilan akrabnya sebagai kepala Lab Komputer SDK Don Bosko menyampaikan kelebihan Kelas Maya seperti mengutamakan fleksibilitas dalam penentuan waktu, fasilitas yang sudah dimiliki peserta didik  dapat dimanfaatkan seperti laptop atau smartphone,  memberi kesempatan untuk berkomunikasi banyak arah, siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatan masing-masing,  peserta didik dapat dikontrol gurunya walaupun tidak berada di tempat yang sama.    


Migel mengharapkan agar para guru peserta pelatihan ini dapat memanfaatkan Kelas Maya memiliki peran untuk merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi  proses pembelajaran melalui Kelas Maya.  Peserta didik sebagai peserta Kelas Maya  dapat mempelajari bahan ajar yang diberikan, mengerjakan, mengunggah tugas, melakukan diskusi dengan topik yang diberikan, melihat pengumuman dan informasi lain terkait dengan pembelajaran.
Pada akhir kegiatan peserta pelatihan dilatih membuatkan  blog pribadi yang dapat digunakan sebagai media dan juga sebagai sumber belajar bagi peserta didik.  Guru dapat membuat materi ajar yang sudah dikembangkan dari beberapa sumber dan dimasukan dalam blognya sehingga para peserta didik dapat mengaksesnya.  Juga diberikan trik bagaimana cara  meminimalisasi hal-hal negatif pada peserta didik pada saat menjelajah materi di internet.
Ketika diwawancarai salah seorang peserta, dia mengungkapkan bahwa  materi ini sangat baik dan sangat membantu guru untuk lebih memahami pemahaman tentang HOTS karena selama ini masih sulit  membedakan berpikir tingkat tinggi dengan berpikir tingkat rendah, apalagi dalam penerapan menyusun soal-soal ujian semester.   Marius Golung, guru dari SDK Kristus Raja Baun sangat berantusias mencermati materi Rumah Belajar dan cara membuat blog pribadi. 
Untuk merealisasikan pengembangan proses pembelajaran HOTS dan mengunjungi Rumah Belajar serta membuat blog pribadi,  mengundang berbagai pertanyaan yang dilontarkan guru, namun hendaknya pertanyaan yang paling pokok dan utama adalah” Apakah saya mau berubah?  Jika Anda mau berubah pasti berubah, jika Anda berpikir bisa Anda pasti bisa karena Anda adalah apa yang Anda pikirkan”, tandas Kabid Kurlitbang mengakhiri kegiatan pelatihan ini. (Riantoby )


page