Smak Giovanni Kupang dan Sma Seminari St. Rafael Berganti Nahkoda

Pada hari  ini di Aula Sekretriat KAK berlangsung pelantikan dan serah terima jabatan kepala SMA Giovanni dan SMA Seminari St. Rafael Oepoi Kupang. Hadir dalan acara ini kepala Dinas Pendidikan Prov NTT, Organ Yaswari, Kepala Sekolah TK, SD, SMP Yaswari yang ada di Kota Kupang. Pada awal sapaan Master of Ceremoni (MC), sebagai ucapan selamat datang dengan mengutip kata-kata seorang filsuf, “ Betapa gampangnya air menjadi basah, betapa gampang pula api menjadi panas tetapi betapa sulitnya  manusia menjadi manusia”.  Pendidikan itu merupakan sebuah humanis, bagaimana menjadikan manusia menjadi manusia. Inilah yang menjadi  pekerjaan rumah   RD Stef Mau  dan RD Yasintus Efi  sebagai Kepala Sekolah  yang dilantik. RD. Stef Mau menggantikan RD Yasintus Efi di SMAk Giovanni dan RD Yasintus Efi menggantikan RD Christoforus  Bano Tasluludi  di SMA Seminari St. Rafael Oepoi Kupang.
Kepala Dinas Pendidikan Prov NTT dalam hal ini diwakili oleh kepala bidang  guru dan tenaga kependidikan Bapa Adelino Soares  mengawali sapaan  dengan “ salam literasi “  dan meminta hadirin menjawab “Ayoo membaca”.  Lebih lanjut dia menekankan bahwa  mutu pendidikan kita di NTT masih terseok-seok. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil UN   tahun pembelajaran 2018/2019 kita masih berada pada urutan ketiga dari bawah.  

Maka dia mengajak kepala sekolah yang baru dilantik untuk mengatur strateginya demi meningkatkan mutu pendidikan ke depan. Dalam arahan Ketua Pengurus Yayasan RD Hironimus Pakenoni,  ditegaskan bahwa kepala sekolah harus punya daya dukung dan daya juang yang tinggi dalam mengahadapi kapitalisme pendidikan  yang terhimpit  pada era globalisasi ini. Untuk itu,  para kepala sekolah  membangun kerja sama dengan semua pihak demi peningkatan mutu pendidikan kita dalam bidang akademis maupun karakter.
Sebagai akhir kata, Yuni De Rozari sebagai MC  menutup rangkaian kegiatan ini dengan mengutip kata-kata dari Filsuf China, “ Apabila Anda memprihatinkan keadaan setahun yang akan datang, taburlah benih, apabila Anda memprihatikan 5 tahun mendatang tanamlah sebatang pohon dan apabila Anda memperihatikan 25 tahun yang akan datang maka berikanlah  pendidikan yang benar kepada  anak didik” (RR).

page